di bawah ini ada 11 ciri hamba yang rela kepada Allah, let’s check it out!
- Tidak memaksa sebelum keputusan Allah datang dan menyerahkan semua urusan sepenuhnya hanya kepada Allah SWT. Hal itu bisa dilakukan dengan shalat istikharah sebagaimana dikatakan Jabir bin Abdillah ra,”Rasulullah SAW mengajarkan kami beristikharah dalam semua urusan, sebagaimana beliau mengajarkan kami surat-surat dari Al-Qur’an.”
- Tidak merasakan kegetiran setalah keputusan Allah datang. Hal ini dilakukan dengan memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya atas apa yang telah ditetapkan atas dirinya.
- Tidak memperlihatkan kekesalan dan kekecewaan di wajahnya dan di dalam perilakunya yang mengindikasikan penolakan terhadap ketentuan dan takdir Allah SWT yang terjadi.
- Ketika kesulitan datang menimpanya, cinta di hatinya kepada Allah tidak pernah terlihat berkurang. Ibadah-ibadah dan amal kebaikannya tetap dia lakukan secara maksimal bahkan lebih giat dan bersemangat.
- Meninggalkan prasangka buruk kepada orang lain, menyalahkan atau menuduh. Melainkan selalu mengembalikan kepada takdir Allah SWT.
- Tetap berusaha tersenyum dan menahan diri untuk berkata-kata yang tidak baik tentang takdir Allah SWT, meskipun kesulitan yang menimpanya terlihat cukup berat.
- Perbuatan dan perilakunya selalu mengarah kepada kebaikan. Ketika berbicara ada kebaikan. Ketika berbuat melahirkan manfaat. Serta jauh dari perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah SWT. Allah menegaskan,”Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah akan menambah petunjuk kepada mereka dan menganugerahi ketaqwaan mereka.” (QS.Muhammad:17)
- Tidak mudah tertipu oleh kemewahan dunia karena Allah memberikan penjagaanNya kepadanya. Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya Allah benar-benar akan menjaga hambaNya yang beriman dari dunia dan Dia mencintainya, sebagaimana kalian menjaga orang sakit dengan memberinya makan dan minum karena kalian khawatir akan kondisinya.”
- Hidupnya senantiasa dalam limpahan keberkahan. Dia tidak pernah menilai sedikit apa yang diterimanya karena Allah SWT selalu memberikan keberkahan dan kecukupan pada apa yang didapatnya untuk kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
11. Selalu yakin dengan janji Allah SWT dan dia merasa tenang dengan janji itu.
Dikutip dari Tarbawi ed.231 (11 Rajab 1431 H) hal. 28-29
Sudahkah salah satu atau salah dua atau salah banyak ciri tsb ada di diri temen-temen???
Belajar rela kepada Allah adalah suatu hal yang sulit. Why? Karena rela itu tidak bisa dipaksakan. Ketika kita marah, kita bisa memaksakan diri untuk segera berwudhu agar hati dan pikiran menjadi tenteram. Perasaan marah kita dinginkan dengan guyuran air wudhu. Namun tidak demikian dengan rela. Bagaimana bisa menaklukkan diri untuk paham cara rela kepada Allah dengan keterpaksaan? Dari pemaknaannya saja, konteks “rela” dan “terpaksa” sudah berbeda. Ya,,rela adalah sebuah proses yang panjang. Proses yang tidak membutuhkan waktu singkat. Bila seseorang sudah sampai ke tahapan “rela”, maka tidak ada lagi pengharapan yang dinginkannya lebih dari itu. Karena apa? Karena rela adalah puncaknya.
Oke. Semoga tulisan ini bisa memberikan sedikit manfaat bagi siapa pun yang membacanya. Jangan pernah lelah untuk belajar rela kepada Allah! :D